senyum ceriaku kini menghilang ditelan oleh kejamnya dunia.
ketika cobaan datang bertubi-tubi bagaikan badai yang menerpa batu karang. lukaku belum sempat terobati karena mereka...,kini seseorang yang sangat aku cintai,aku sayangi yang mengajarkanku arti kehidupan tlah berada diujung tanduk. terkadang aku berpikir termenung melihat semua yang tlah terjadi. mengapa itu harus terjadi pada ayahku?? tidakkah slama ini cobaan hidupnya pun begitu besar??apa salahnya?? sehingga tuhan tak berhenti memberikan cobaan kepadanya. tuhan izinkan aku untuk menggantikan posisinya itu karena aku tak snggup melihat senyumnya yang nyaris tak terlihat lagi??!! hatiku benar-benar hancur ketika aku tahu penyakit itu tlah bersarang di tubuhnya yang membuat dia terbaring di tempat tidur putih rumah sakit.
hidupku buram, langit putih memucat menyelubungi hati kecilku membuat keceriaan dan senyum manis yang melebar di bibirku kini pergi menghilang. garis tawaku tak terlihat lagi. di mataku tetap terpancar sinar kepedihan yang tak pernah bisa membohongi dunia
tapi, aku yakin tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan kepada hamba-Nya diluar batas kemampuannya dan aku percaya ini adalah bagian dari proses aku membentuk iman yang kuat agar tetap berada di jalan-Nya, dan aku yakin semua yang aku lakukan bersimpuh di hadapan-Nya,sembah sujudku pada-Nya di siang dan malam memohon agar ayahku dapat terbebas dari penyakit ganas itu dan dapat tersenyum kembali tidak akan pernah sia-sia. yang aku tunggu saat itu hanya sebuah "keajaiban". aku pun menyadari dibalik semua ini pasti tersimpan hikmah yang akan menjadi satu pelajaran penting dalam perjalanan hidupku.namun, yahh... takdir berkata lain..,aku harus merelakan kepergiaannya. aku harus kehilangan sosok seorang ayah yang begitu sempurna di mataku,seorang ayah yang terhebat yang selalu melindungiku dari badai kehidupan..,yang mengajarkanku arti mengasihi,menyayangi, memaafkan dan arti sebuah kesabaran. meskipun sebenarnya aku tak sanggup dan sangat sulit untuk menerima keadaan ini tapi garis tangan yang tergambar seperti itu tak ada yang dapat dipersalahkan. hanya satu keyakinan yang mungkin bisa membuat aku bertahan "segala yang terjadi dalam hidupku adalah kehendak-Nya dan aku yakin semua kehendak-Nya adalah yang terbaik dari yang terbaik untuk hidupku. walaupun tak mudah untuk mengikhlaskan semuanya dengan tulus.
andai aku memiliki mesin waktu..,akan ku putar waktu ini kembali dengan kedua tanganku ke masa-masa indah yang tlah terlukis rapi bersamanya....
setiap detik yang berlalu pada waktu itu bagiku hanya sebuah kesendirian yang sangat menyedihkan karena tak ada kata "kebebasan".
sehingga tercipta sebentuk harapan kelak masa selanjutnya dapat disulap menjadi cahaya kebahagiaan tapi, ternyata hari demi hari yang bertambah justru mengisahkan sebuah penderitaan yang amat sngat menyakitkan yang tak jarang membuat tetesan air berdesakan di kelopak mataku berjatuhan membasahi bumi.
satu per satu badai datang menerpa bathin dan ragaku layaknya langit yang runtuhkan bumi.
papa pergi tinggalkan dunia fana ini saat aku mulai beranjak dewasa..,disaat aku benar-benar mmembutuhkan nasihat dan kasih sayang yang tulus dari seorang ayah yang takkan pernah ternilai oleh jutaan butiran berlian.bagiku dia tidak pernah mati cahaya itu akan slalu hidup dalam relung hatiku dan abadi untuk slamanya..,
aku sangat merindukannya..,dan selamanya aku hanya bisa "merindunya"