Jumat, 02 Mei 2014

God's plan is bigger than what's on my mind.....

Pada malaikat subuh ku titipkan salam rinduku untuk Ayah disana yg slalu mengajarkan kasih sayang ibrahim yg hakiki, hati seluas savana sebagai rumah tempat kembali, basah air mata yg jatuh untuk cinta sejati yg akan slalu menghidupkan. Semakin hati berusaha tegar, semakin tajam pisau kenangan bersama beliau. Tak bisa aku pungkiri sampai detik ini kelenjar air mata masih tak bisa kering tiap kali mengingat tentang beliau. Sekali lagi aku tegaskan. ini bukan simbol ketidakikhlasan pada takdir, melainkan buah kasih dan sayang yg tak pernah mati tak lekang ditelan zaman dari seorang ayah terhebat yg aku miliki. Sepantasnyalah seorang anak yg dulunya tiap detik berada dalam lingkar kasih seorang pelindung terkuat merasa pilu ketika mengingat semua goresan kenyataan yg pernah ada yg sempat memaksa diri untuk menyerah. Aku percaya dan selalu percaya senyum kebahagiaan ayah telah dititipkan di garis senyum ibu yg selalu aku cinta dan mencintaiku. Aku terlahir dari 2 orang manusia yg hati dan keyakinannya diserahkan seutuhnya kepada Dia yg Maha Pengasih lagi maha Penyayang dan keyakinan itu pula yg sedang berakar dalam jiwaku saat ini bahkan aku percaya tentang "keajaibanNya". 
Aku adalah wanita biasa yg memiliki mimpi yg tidak biasa bahkan ketika orang mendengarkannya tak jarang kata yg terlontarkan adalah "Impossible" dan "itu hanya mimpi & Khayalanku saja". Tapi bagiku batasan antara dunia fantasi yg aku ciptakan dengan kenyataan yg ada di muka bumi ini hanya setipis tissue yg selalu ada di pocket tasku. Bagi-Nya tak ada yg mustahil, dihadapan-Nya semuanya bisa, dan digenggaman-Nya mimpi yg aku miliki dan kenyataan dalam genggaman erat. Iya tak terpisahkan. Yg aku butuhkan hanya menyakini dan berusaha karena usaha adalah bagianku dan Dia Perestu & Penentu-Nya. Aku percaya itu. Aku hanya bertugas untuk menemukan kepingan mozaik-mozaik kehidupan yg akan mengantarkanku pada gerbang kemenangan
 seperti arc du triomphe yang sangat megah maha karya Napoleon Bonaparte di city of lights, Perancis pusat perdaban Eropa itu yg menjadi salah satu destiny di roadlife-ku. Iya aku mengerti kata "Impossible" pasti akan berdengung di telingaku. Tapi aku percaya Tuhan mendesain telapak tangan jauh lebih lebar daripada kedua telinga kita agar kita menggunakannya untuk menutup telinga dari semua perkataan buruk yg melemahkan. Masih banyak karya ciptaan Dia Sang Khalik di muka bumi ini yg ingin aku saksikan dengan kedua mata kepalaku sendiri yg akan selalu membuat bibir ini basah dengan puja dan puji kepada-Nya. Hanya kepada-Nya
Tak ada seorang pun yg tau kemana takdir akan membawa kita. Karena stiap manusia terlahir dgn garis tangan yg berbeda2 yg seharusnya memaparkan kemana takdir akan menuntunnya. Yah....takdir itu sebuah misteri ilahi. Garis tangan yg tergambar tak bisa ditentang. Tak ada satu pun manusia yg berhak menjudge tentang hidup seseorang apalagi tentang masa depan orang lain.  Satu hal yg masih aku yakini hidup ini adalah belajar, putaran roda kehidupan tak prnah berhenti. Dimana setiap periode putarannya entah itu ketika kita berada di titik terlemah ataupun di titik puncak akan selalu ada pelajaran yg terselip di dalamnya. Ketika keadaan hidup melangit tetaplah hati membumi.  Satu hal pula yg slalu jadi pengobat hati bahwa hidup tak selamanya tertawa dan airmata akan kering pada waktunya. Yg harus kamu lakukan hanya menikmati setiap proses yg ada baik atau buruk pasti terselip pelajaran di dalamnya. Kau hanya butuh menemukannya. Tentang hari esok biarlah menjadi kejutan. Akan seperti apa nantinya? Akan terjawab pada waktunya mungkin bukan sekarang tapi nanti...tetap lakukan terbaik bukan kah lorong yg gelap akan berujung pada cahaya yg terang? Karena Dia tak pernah mengingkari firmannya bersama kesulitan ada kemudahan. Mata manusia memang melihat hasil tapi mata tuhan melihat proses. Tak ada satu pun usaha dan pengorbanan yg sia2 karena sebagai manusia usaha adalah bagianku penentunya tetap Dia Sang Khalik yg maha mengetahui lagi maha mengusai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar